HIZBUL WATHAN SEBAGAI PILAR PEMBENTUK KARAKTER DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH

Oleh :
Yondrizal
Mahasisawa S3 Studi Islam
Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

KETENTUAN Majelis Pendidikan Dasar Dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 11/KTN/I.4/F/2024 Tentang Pembinaan Organisasi Otonom di Satuan Pendidikan Muhammadiyah dalam Pasal 3 ayat (2) dijelaskan bahwa “Hizbul Wathan adalah satu-satunya organisasi kepanduan di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah”. Berdasarkan ketentuan ini, maka HW dalam satuan pendidikan Muhammadiyah menempat space yang sejajar dengan IPM dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah. 

Pendidikan karakter menjadi salah satu fokus utama dalam upaya menyiapkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, menempatkan Hizbul Wathan sebagai organisasi otonom yang bergerak melalui kepanduan. Hizbul Wathan sebagai salah satu instrumen penting dalam membentuk karakter peserta didik di lingkungan amal usaha pendidikan Muhammadiyah. Selain itu, Hizbul Wathan sebagai Organisasi Otonom yang ada di satuan Pendidikan Muhammadiyah merupakan wadah penyemaian dan pembinaan kader persyarikatan Muhammadiyah. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar Dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 11/KTN/I.4/F/2024 Tentang Pembinaan Organisasi Otonom di Satuan Pendidikan Muhammadiyah Pasal 6 bahwa Pimpinan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah :
1. Bertanggung jawab terhadap eksistensi ortom di lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
2. Mengalokasikan anggaran pembinaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah/Pesantren.
3. Melakukan evaluasi program pembinaan di lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
4. Memberikan laporan program pembinaan di lembaga pendidikan yang dipimpinnya kepada majelis pendidikan dasar dan menengah.
5. Guru/Ustadz Muhammadiyah bertanggungjawab atas pelaksanaan program pembinaan dan bimbingan ortom.

Hizbul Wathan tidak hanya berorientasi pada pembinaan fisik dan keterampilan berkemah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Ke-Islaman-an, nilai ke-Muhammadiyah-an, rasa cinta tanah air, serta jiwa kepemimpinan yang kelak menjadi kader persyarikatan. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam implementasi program Hizbul Wathan di sekolah-sekolah dan/atau madrasah-madrasah Muhammadiyah, seperti rendahnya partisipasi anggota, minimnya sumber daya pelatih, dan belum meratanya pemahaman akan nilai-nilai dasar Hizbul Wathan. Oleh karena itu, diperlukan kajian mendalam mengenai peran Hizbul Wathan sebagai pilar pembentuk karakter di lingkungan pendidikan Muhammadiyah.
Pembinaan Hizbul Wathan sebagai Organisasi Otonom di Amal Usaha Pendidikan Muhammadiyah adalah Pimpinan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah yaitu Mudir, Kepala Sekolah/Madrasah, Wakil-Wakil Mudir, Wakil-Wakil Kepala Sekolah/Madrasah. Hal ini disebutkan secara tegas dalam Pasal 7 bahwa guru/Ustadz Muhammadiyah Bertanggungjawab atas pelaksanaan program pembinaan dan bimbingan ortom.

Poin utama peran Hizbul Wathan dalam pengembangan karakter di satuan pendidikan Muhammadiyah berupa penguatan nilai religiusitas melalui praktik keagamaan kolektif. Selanjutnya berperan sebagai sarana pengembangan jiwa kepemimpinan dengan metode scouting dan kepanduan. Dan terkahir HW berperan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air dalam setiap kegiatan.

Adapun nilai-nilai dasar Hizbul Wathan yang akan diterapkan oleh peserta didik HW nanti adalah loyalitas dan totalitas kepada Persyarikatan Muhammadiyah. HW berjiwa sosial dan gotong royong. Dan tak kalah pentinya bahwa HW disiplin, kemandirian, dan tanggung jawab. Selain itu HW harus semangat berpikir kritis dan inovatif. Untuk mencapai hal-hal yang telah disebutkan diatas sangat diperlukan dukungan dan komitmen pimpinan sekolah, pelatihan kader, fasilitas prasarana. Dalam pelaksanaannya perkembangan HW juga bakal mengalami hambatan-hambatan misalnya keterbatasan anggaran, kurangnya pelatih berkompeten, resistensi budaya sekolah.

Ada kiat-kiat yang butuh perhatian serius untuk pelaksanaan strategi peningkatan efektivitas antara lain perlu adanya penguatan kerjasama antar sekolah Muhammadiyah dan pusat Hizbul Wathan. Selanjutnya diperlukan program pengembangan kapasitas pelatih dan kader. Serta integrasi kegiatan Hizbul Wathan dalam kurikulum formal.

Hizbul Wathan memegang peran strategis sebagai pilar pembentuk karakter peserta didik di lingkungan pendidikan Muhammadiyah. Nilai-nilai dasar yang ditanamkan melalui berbagai kegiatan kepanduan mampu memperkuat religiusitas, kepemimpinan, dan nasionalisme. Keberhasilan program ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya, dukungan institusional, dan strategi implementasi yang terencana. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara pusat Hizbul Wathan, sekolah, dan pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan peran Hizbul Wathan dalam membentuk karakter generasi muda yang unggul dan berakhlak mulia.[]

-----
Syarikatmu.com media online. Menerima tulisan berbentuk Esai, Cerita Pendek, Cerita Bersambung dan Puisi (minimal 5 Puisi). Sertakan biodata singkat dan naratif tentang Penulis. Untuk tulisan esai agar menyertakan foto diri. 
Kirim ke surel: syarikatmu3@gmail.com dalam bentuk file dan bukan ditulis pada badan surel. 
Sertakan nomor WA untuk konfirmasi redaksi. 

Mohon maaf sebelumnya untuk kiriman naskah belum kami sediakan honorarium.

Posting Komentar

0 Komentar