BALABEH

oleh Fajar M Hasyimi,SH

Para leluhur membangun fondasi Silek di atas pengetahuan empiris yang kokoh, teruji oleh zaman. Mereka mengamati dengan seksama bagaimana tubuh bergerak dalam berbagai kondisi, bagaimana gaya dihasilkan dan diserap dalam setiap sentuhan, serta bagaimana mencapai stabilitas optimal di tengah gejolak. 

Ini adalah sebuah bentuk biomekanika terapan yang diwariskan melalui bisikan tradisi lisan, praktik langsung yang diulang-ulang, dan untaian filosofi hidup. Misalnya, ketika mereka berbicara tentang "tagak babalabeh" yang bijak sesuai ukuran tubuh dan bisikan lingkungan, mereka secara implisit mengacu pada optimalisasi pusat massa dan bidang tumpuan—konsep-konsep kunci dalam biomekanika modern yang kini dipelajari.

Demikian pula, pemahaman tentang "sajangka duo jari" mencerminkan pengetahuan anatomi dan neurologi yang praktis dan mendalam, meskipun tidak pernah dijelaskan dengan terminologi medis yang formal.

Di sisi lain, biomekanika modern menggunakan prinsip-prinsip fisika (khususnya mekanika klasik) untuk menganalisis dan memahami setiap denyut gerakan makhluk hidup. Dengan alat canggih seperti sistem motion capture, force plate, dan perangkat lunak simulasi, kita dapat mengukur gaya, kecepatan, percepatan, dan sudut sendi dengan presisi yang menakjubkan. Ilmu ini memberikan kerangka kerja analitis yang kuat untuk memecah gerakan kompleks menjadi komponen-komponen yang dapat diukur, sehingga memungkinkan evaluasi objektivitas efisiensi dan kekuatan di dalamnya. 🎗

catatan : 
Max_Morandini & Zuhari Abdullah

Posting Komentar

0 Komentar