Perkuat Literasi Keluarga, FPL Pasaman Barat Jalin Kerjasama Strategis dengan KUA Kecamatan Pasaman

Simpang Ampek, 24 Juni 2025 | SYARIKATMU – Komitmen menjadikan Pasaman Barat sebagai kabupaten literat tahun 2030 terus digelorakan. Salah satu langkah strategisnya diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Forum Pegiat Literasi Pasaman Barat (FPL Pasaman Barat) dan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pasaman, Selasa pagi (24/6), bertempat di aula KUA setempat.
Penandatanganan ini menjadi penanda dimulainya kerja kolaboratif antara komunitas pegiat literasi dan institusi negara dalam mendukung implementasi gerakan literasi keluarga, khususnya pada tahap paling dasar dan krusial—yakni masa menjelang pernikahan.

 FPL Pasaman Barat meyakini bahwa rumah tangga yang kuat dibangun dari literasi yang utuh. Karenanya, program ini diharap bisa menjadi bagian dari upaya mencetak generasi literat yang dimulai sejak calon ayah dan calon ibu masih disebut calon pengantin. 
Kerjasama Baru, Inovasi Baru

Berbeda dengan sejumlah lembaga lain yang memperbaharui kerjasama mereka hari ini—seperti Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Pasaman Barat, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta beberapa Puskesmas dalam wilayah kerja KUA—kolaborasi dengan FPL Pasaman Barat merupakan kerjasama baru dan menjadi inovasi penting dalam pendekatan literasi berbasis keluarga.

Kepala KUA Kecamatan Pasaman, Bapak Ilfa Jasri, menyambut baik kemitraan ini. Dalam pidatonya, beliau menyatakan,  “kerjasama ini bukan hanya administratif, tapi menjadi langkah konkret mendukung penguatan pondasi keluarga melalui literasi. Dimulai dari calon pengantin, kita ingin agar nilai-nilai kebaikan itu terus ditularkan hingga ke anak-anak mereka kelak.”

Senada dengan hal itu, Bapak Suharjo selaku PLH Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat menegaskan penting literasi keluarga ini. "Untuk memahami pelaksanaan ibadah, syariah dan muamalah dalam keluarga tentu paling pokok adalah adanya kemampuan memahami dengan membaca buku," ujar beliau dalam sambutannya. "Sebab itu inovasi yang dilakukan KUA Pasaman ini
 sangat kita dukung dan apresiasi," tambahnya.

Mengapa Literasi Keluarga Itu Penting?

Denni Meilizon Ketua FPL Pasaman Barat menyampaikan bahwa dalam pandangan FPL Pasaman Barat, pernikahan bukanlah titik akhir, melainkan titik awal dari perjalanan yang membutuhkan kesiapan, baik emosional, spiritual, maupun praktis. Maka, penguatan literasi keluarga menjadi penting agar pasangan muda tidak hanya “siap menikah”, tetapi juga siap hidup bersama secara sehat dan berdaya.

Literasi keluarga yang dimaksud mencakup keterampilan dan pengetahuan dalam:
1. Membangun relasi dan komunikasi yang sehat antar pasangan
2. Mengelola keuangan keluarga secara bijak
3. Menjaga kesehatan reproduksi serta memahami pola asuh anak yang mendidik
4. Menghayati nilai kesetaraan dan keadilan gender
5. Mengambil keputusan keluarga secara bersama dan adil
6. Menyelesaikan konflik tanpa kekerasan
Dengan bekal literasi ini, calon pengantin memiliki kemampuan untuk menjalani pernikahan bukan sekadar dengan cinta, tapi juga dengan keterampilan hidup yang matang.

Menuju Sekolah Keluarga, Bukan Sekadar Kelas Bimbingan Nikah

Banyak konflik rumah tangga berakar dari hal-hal sepele yang tak dibahas sejak awal: ekspektasi yang tidak sinkron, pembagian peran yang timpang, tekanan ekonomi, atau pola asuh yang diturunkan tanpa refleksi. Maka, sebelum ijab kabul, perlu ada yang disebut "sekolah keluarga", tempat di mana pasangan muda belajar tidak hanya mencintai, tetapi juga mengasah kemampuan bertahan, tumbuh, dan berkembang bersama.

Kerjasama FPL dan KUA diharapkan mampu memperkaya materi bimbingan calon pengantin yang sudah ada, dengan pendekatan literasi yang lebih menyeluruh dan kontekstual, termasuk lewat modul, buku saku, atau diskusi partisipatif.

Langkah Kecil, Dampak Besar 

Kolaborasi ini memang baru dimulai di Kecamatan Pasaman, namun diharapkan bisa menjadi model baik yang bisa direplikasi ke kecamatan lain di Pasaman Barat. Dalam jangka panjang, gerakan ini akan menguatkan upaya menjadikan keluarga sebagai ruang belajar sepanjang hayat, tempat nilai, kebijaksanaan, dan cinta tumbuh seiring waktu.

#TerusBergerak_Berdampak
#PasbarLiterat2030
#LiterasiKeluarga
#FPLPasbar #KUAKecamatanPasaman

Posting Komentar

0 Komentar