Napas Panjang Perjuangan (Pemuda Muhammadiyah)

 
 
Oleh : Erik Afriyuda., S.EI., M.E 

PADA setiap perubahan yang terjadi, pada setiap waktu, pemuda selalu menjadi pilarnya. Dalam perjuangan Dakwah Rasullah saw ada pemuda-pemuda  setia yang mendampinginya dan menjadi pilar dakwah Islam seperti  Ali bin Abi Thalib, Usamah bin Zaid, Sa’d bin Abi Waqqash, Zubair bin Awwam, Zaid bin Tsabit dan sahabat lainnya. Mereka melakukan perubahan besar di Jazirah Arab, menegakkan kebenaran, dan menghapus kejahiliyahan. Sehingga kalimat “La Ilaha Illallah” berkumandang diseluruh bumi Allah.

Dimasa berikutnya tumbuh generasi penakluk yang terkenal dengan keberanian, kekuatan dan keikhlasan untuk menyebarkan dakwah Islam. Diantaranya Tharik bin ziyad yang menaklukkan Spanyol, Muhammad al Fatih yang menaklukkan konstantinopel dalam usia 21 tahun, dan yang lainnya.

Soekarno tampil sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia di usia muda, 44 tahun. Saat proklamasi 17 agustus 1945, dan dia lahir pada 6 juni 1901. Sedangkan rekannya Mohammad hatta berusia 43 tahun. Ia lahir 12 agustus 1902. 

Lalu apa yang diperjuangkannya ?. Ideologi, kebangsaan, atau perubahan ?. Pemuda memiliki potensi yang besar untuk itu, ia punya kekuatan fisik, fikir dan hati. Fisiknya yang masih kuat, akan membuatnya mudah untuk bergerak, bekerja dan berjuang. Fikirannya masih bersih dari hal-hal pragmatisme. Kepetingan pribadi dan golongan. Hatinya kuat membaca keadaan lingkungan sosialnya. Mudah tersambung dengan penciptanya.

Kekinian dan kesinian pun, kehadiran pemuda sangat ditunggu-tunggu. Bangsa ini pun menunggu. Dengan surplus demografi, Indonesia Emas 2045. 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Sudah jadi tanda-tanda zaman, disetiap 100 tahun akan lahir “pembaharu” dan Pemuda Muhammadiyah akan berdiri dimana?


Posting Komentar

0 Komentar