Ketua Forum Pegiat Literasi Padang Panjang Sepriyadi Terpilih Sebagai Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA) Tingkat Nasional Ditugaskan di Kepulauan Mentawai

Padang Panjang, SYARIKATMU – Sepriyadi, seorang pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sapou Pusoppinan dari Dusun, Pasakiat, Desa Maileppet, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan juga tergabung dalam Pengurus Wilayah Forum TBM Sumatera Barat sebagai Ketua divisi Program dan Kemitraan. Dengan latar belakang tersebut ia menorehkan prestasi yang membanggakan dengan terpilihnya sebagai salah satu Relawan Literasi Masyarakat dalam program nasional yang diumumkan pada 23 Juni lalu oleh Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus (PPUK) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 

Penempatan khusus program ini dilaksanakan di wilayah Kepulauan Mentawai, menjadikannya sebagai bagian dari strategi pemerintah pusat dalam memperluas akses dan penguatan budaya literasi hingga ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Program Relawan Literasi Masyarakat ini merupakan salah satu inisiatif strategis Perpustakaan Nasional dalam mendukung penguatan ekosistem literasi nasional, dan sebagai mitra program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), khususnya di daerah-daerah yang memiliki tantangan geografis dan keterbatasan akses informasi. Sesuai dengan visi baru Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yaitu, "Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa." Ujar Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Dra. Nani Suryani, M.Si saat menyampaikan Sosialisasi Program RELIMA.(14/7/2025)

Sepriyadi, bersama relawan lainnya dari berbagai penjuru Indonesia, akan menjalankan tugas pengabdian selama enam bulan, dimulai sejak awal Juli dan direncanakan berakhir pada Desember tahun ini. RELIMA yang tersebar di Indonesia, sebanyak 180 orang dari 660 pendaftar, melalui jalur seleksi administratif maupun penilaian secara portofolio hingga ke tahap wawancara. Dan Sumatera Barat terpilih dengan tujuh lokasi khusus, yaitu, Kota Padang, Kepulauan Mentawai, Kota Pariaman, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kabupaten Sijunjung. Setiap Kabupaten/Kota terdiri dari 1 orang.
Selama periode penugasan, Sepriyadi akan berkolaborasi secara aktif dengan berbagai pihak lokal, di antaranya Perpustakaan Daerah Kepulauan Mentawai, Perpustakaan Desa, perpustakaan instansi pemerintahan dan pendidikan, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), serta perpustakaan milik organisasi yang telah menerima bantuan bahan bacaan dari Perpustakaan Nasional. Kegiatan ini meliputi fasilitasi kegiatan baca-tulis, pendampingan komunitas, distribusi pemanfaatan bantuan bahan bacaan, hingga pelatihan peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan dan TBM.

Selain menjalankan tugas di lapangan, RELIMA juga akan melaporkan hasil kegiatan dan menyusun dokumentasi sebagai bagian dari evaluasi program. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan literasi benar-benar memberikan manfaat nyata dan dapat menjadi role model bagi daerah lain di masa mendatang.

"Dengan keterlibatan putra daerah dalam program nasional seperti ini, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif tentang pentingnya literasi sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia. Sepriyadi tidak hanya membawa semangat pengabdian, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di Mentawai untuk turut berkontribusi dalam pembangunan melalui jalur pendidikan dan literasi," Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Zulfikar, S.Pi., M.Si.(3/7/2025)

"Program Relawan Literasi Masyarakat merupakan salah satu wujud nyata komitmen Perpustakaan Nasional dalam mendekatkan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang masih menghadapi hambatan akses. Melalui sinergi antara pusat dan daerah, serta keterlibatan relawan-relawan muda dari berbagai latar belakang, Indonesia terus bergerak menuju masyarakat yang cerdas, kritis, literat dan bermartabat," Ujar Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Dr. Adin Bondar, S.Sos, M.Si saat Sosialisasi Penguatan Budaya Baca dan Kecakapan Literasi.(14/7/2025)

"Menurut Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tahun 2024/2025 oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan sepengamatan saya, secara evaluasi monitoring, pemahaman sebagian masyarakat Mentawai terhadap budaya baca masih sangat kurang, khususnya anak-anak sekolah. Nah, dengan terpilihnya saya sebagai RELIMA, ini akan menjadi bagian dari tugas yang perlu saya kampanyekan bersama kepada setiap kalangan masyarakat. Karena, literasi saat ini memang harus menjadi layaknya makanan pokok, khususnya pada minat baca." pungkas, Sepriyadi." (3/7/2025)

Posting Komentar

0 Komentar